Rabu, 02 Juli 2014

DATANG di 22 ya.

kalau kamu datang,
Aku berjanj tidak akan bertanya,
kenapa baru datang sekarang,
kalau kamu datang,
aku berjanji tidak akan membuatmuberdiri lama di depan pintu terlalu lama.
kalo kamu datang,
aku berjanji tidak akan bertanya,
hati mana saja yang sudah kau lewati untuk sampai disini.
karena dengan langkahmu, aku terbangun,
Dari mati suri yang kunina-bobokan sendiri,
kalau kamu datang, tolong jangan pergi.
aku lelah menjaga pintu.
hingga tiba saatnya,
cincin itu melingkar,
dijari manisku dan jari manismu,
dalam sebuah ikatan suci, dan kita ikrarkan bersama dengan doa.
kalau kamu datang aku tenang,
kalau kamu datang, Cintai aku, sampai aku sudah tak cantik lagi,
sampai aku tua, dan tak ada lagi di dunia ini.

Hati gue masih luka.

setelah kisah cinta gue yang cukup tragis untuk pertama kalinya, gue menutup hati, tapi setelah gue ketemu sama seseorang yang gue fikir dia biasa biasa aja, tapi di balik ketidak biasaannya, dia punya segudang cara untuk menaklukan para wanita, ya termasuk gue ini, gue mulai terpikat, akan cara nya yang selalu menghargai gue ketika gue nyerocos gak jelas, dia tetap mendengarkan dan merespond dengan baik apa yang gue biacarakan, walaupun dalam hati gue pada saat itu, gue gak tau apa dia juga welcome sama gue, gue fikir, dengan semua cara dan tingkah laku nya sama gue, itu udah jadi bukti kalo perasaan gue bilang dia welcome, dan seneng dengerin gue cerita.

entah kenapa padahal gue belom kenal deket sama dia, gue gak tau seluk beluk dia, dia anak siapa, anak keluarga dari kayak gimana, pergaulan yang seperti apa, temen temen nya kayak gimana, hmmm. pasti lo semua bingung, kenapa gue harus sedetail ini, ya, !  gue emang pemilih, kalo mau beli baju aja mesti milih milih, apa lagi milih buat orang yang spesial di hati gue, bahkan hidup gue. eh.
tapi gue gak juga bukan cewe pemilih banget sih, karena semua berawal dari hati, ketika hati gue bilang, Klik. Ya gue ngKlik pastinya. tapi hati gue gak pernah bener ternyata, orang yang baru hadir di kehidupan gue, entah itu dulu, ataupun sekarang itu salah, ya. gue salah milih.mungkin bisa di bilang kayak gitu.
dan sekarang gue ngerasa gue udah lelah sama hati ini, gue sudah ingin menyerah, sudah lelah dengan cinta, tapi gue gak akan pernah lelah buat nunggu pangeran yang di siapkan tuhan untuk gue nanti, ciiielah. haha

malam itu sedang kumpul di ruang TV, kebiasaan gue dan keluarga, selalu bercerita satu sama lain, hal hal lucu, entah apapun itu, kami selalu bercerita, bersama Ibu, kaka, dan adik ku, walau sudah tidak ada ayah di di tengah tengah kami, Ayah sudah berada di surga. tapi tidak mengurangi rasa kasih sayang, dan keluargaan yang selalu hangat. gue sih lagi nyimak nyimak aja, kalo ibu sama adik gue yang cewe heboh tentang milih cewe buat jadi calon istrinya, kaka tampan gue, kaka laki laki satu satu nya buat gue dan adik adik, kaka yang menjadi pengganti ayah gue, setelah ayah tiada.

kaka " Bu, yang ini  gimana?" kaka pamerin semua poto poto cewe yang dia taksir.
gue , ibu dan adek gue yang comel, mulai kepo liat liat.

mana, manaaaa, manaaa....

begitu keseruan kita, dan ujung ujung nya kaka dan ibu ngomong.

"Gimana yang, ayang mau di cariin apa Cari sendiri"

mendadak salah fokus bukan lagi liat tipi, ngambil minum -,-'

"Ya terserah aja lah, di cariin kalo gak cocok cari lagi, kalo cocok ya lanjut " Jawab Pasrah

"Ya kalo udah ada, Bawa kesini, kenalin sama Ibu, sama kaka" Balas kaka gue

"Belom ada Ka" jawab gue meringis.

setelah waktunya untuk tidur, gue pergi duluan ke kamar, matiin lampu, dan mengambil smartphone gue.
setelah gak ada yang penting, gue fikir matiin hape lebih baik, dan gue menulis.

setelah kemaren kemaren gue Move On dari Dia yang pertama, dan dengan sekejap hati gue patah lagi, ah. berat rasanya, gue gak mungkin cerita kisah cinta gue yang suram ini sama ibu, karena hanya akan menambah beban ibu. Dia yang gue sayang sampai saat ini, gue yang sekarang ada di pelosok hatinya, apa mungkin sudah tersingkirkan dengan begitu banyak perumpuan yang telah singgah di hari hari nya, setelah beberapa hari gue memutuskan untuk tak ada lagi di kehidupannya.

gue berjanji, gue gak akan pernah ada lagi di kehidupan dia, gue menghilang gitu aja, tanpa dia tau sebab dan sakitnya hati gue, entah bagaimana harus gue jelaskan hal ini, gue gak bisa berkata kata, yang jelas, rasa nya hati gue sakit sesak itu datang lagi, gue sudah hampir mati menahan rasa sakit ini, mungkin kalian mengira ini berlebihan, ya. berlebihan, tapi itu lah kelemahan gue. kelemahan gue " CINTA".

Teteh gue pernah bilang, Teh gina namanya. " Allah akan menguji hambanya dari titik kelemahannya".
dan gue baru merasa kalau gue sangat lemah dalam cinta, gue takut main main dengan hati, dengan siapapun, entah itu sahabat, teman, saudara, keluarga, dan seseorang lekaki yang pernah menempati ruang hati gue. ketika gue sudah mencintai., tanpa alasan apapun gue akan begitu mencintai.

ketika mereka menyayangi gue 1 kali, gue akan balas menyayangi mereka 1000 kali lebih dari meraka, ya dan ketika gue terluka, luka itu sampai kapanpun akan tetap berbekas di hati gue. begitulah gue.

gue sudah mencoba untuk tak mengingat semua memory tentang dia, memory sejak pertama kali gue bertemu dia 19 Februari 2013 silam, memory memory senang, sedih, bahkan pahit, gue tak ingin mengiatnya, gue sudah mengubah mengubah memory itu dengan sebuah Kaset rusak, dan jika Film itu di putar di otak gue, semua isi nya udah burem, gue berusaha membenci dia, dengan segala keburuka keburukannya, Ya tuhaaaaaaaaaaaan, kenpa gue bisa jatuh cinta dengan orang seperti ini,... Gak. gue gak menyesal, semua ini udah di takdirkan,  gak ada yang kebetulan di dunia ini, pertemuan gue dengan dia itu juga udah di takdirkan.

udah mau puasa, gue gak boleh membenci orang, gue harus bisa membiasakan hati gue ini, gue harus biasa aja sama dia, gue gak boleh pergi begitu aja.
akhirnya gue membalas semua pertanyaan nya.

"Alhamdulillah, aku baik baik."

dan disitulah di mulai komunikasi gue dan dia lagi, setelah kemarin kemarin gue sempat menghilang dari dia, kenapa, kenapa, lo harus muncul lagi di kehidupan dia, bukan kah kemarin itu lo udah bisa hidup tanpa dia, kenapa sekarang lo jadi lemah gak berdaya lagi, setelah buka puasa bareng sama dia.

Ya tuhaaaaaaan. gue gak tau sampai kapan rasa ini terus bersarang di hati gue ini. seharusnya gue sadar kalo gue itu cuman kenangan buat dia, karena dia udah punya cerita baru, bersama perempuan yang baru.
apa boleh gue bilang kalo dia jahat?
apa gue yang bodoh?
ya. mungkin gue yang bodoh, dengan Cinta ini.

Template by:

Free Blog Templates